Kamis, 26 Agustus 2010

PROMI

Promi

Paten: IDM000203155

Tim Penemu:
Dr. Darmono Taniwiryono, Dr. Agus Purwantara, Isroi, Msi


Kali ini kami mengulas aktivator buatan Indonesia,yang mempunyai nama PROMI,  produk dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Banyak produk-produk aktivator atau pengompos bahan-bahan organik padat yang beredar di pasaran.Kami tertarik dengan PROMI ini karena dapat digunakan untuk mengkomposkan jerami  tanpa penambahan bahan-bahan tambahan lainnya dan tidak perlu dicacah ke dalam ukuran kecil-kecil terlebih dahulu, juga dapat dikerjakan langsung di lahan sawah setelah panen.
Salah satu limbah dari sawah yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal adalah jerami.Penggunaan jerami sebagai kompos di Karawang,jarang diketahui oleh petani setempat.Juga tata cara pembuatan kompos yang ada selama ini memerlukan tambahan bahan-bahan organik lainnya seperti kotoran hewan,sekam,dedak,seresah daun-daunan,dan lain-lain,membuat petani enggan untuk membuatnya.Kesulitan memindahkan jerami dari sawah ke tempat pembuatan kompos,belum lagi harus dicacah terlebih dahulu, semuanya ini memang memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Tetapi dengan penggunaan aktivator PROMI,hal yang dianggap merepotkan itu dapat diatasi.
Promi singkatan dari Promoting Microbes. Diberi nama ini karena PROMI berbahan aktif mikroba yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Mikroba bahan aktif PROMI terdiri dari 3 macam mikroba, yaitu Aspergillus sp, Trichoderma harzianumDT 38, Trichoderma harzianum DT 39, dan mikroba pelapuk. Aspergillus sp memiliki kamampuan untuk melarutkan fosfat dari sumber-sumber yang sukar larut. Trichoderma harzianum DT 38 memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Trichoderma harzianum DT 39 berperan sebagai agensia hayati penyakti tular tanah, khususnya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Dan mikroba pelapuk, seperti namanya berperan untuk melapukkan bahan-bahan organik mentah.
                                    
PROMI ini  penemuan asli anak bangsa Indonesia, yang mempunyai keunggulan lebih dibandingkan dengan produk aktivator buatan luar negri. Hanya sangat disayangkan, promosi PROMI ini tidak sehebat produk lain. PROMI memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan aktivator lain. Umumnya aktivator lain adalah biodekomposer saja atau biofertilizer saja. PROMI menggabungkan kedua aktivator ini ,yaitu berfungsi sebagai biodekomposer sekaligus biofertilizer.Kompos atau pupuk organik yang diolah dengan menggunakan PROMI mengandung mikroba yang bermanfaat bagi tanaman,baik sebagai pelarut hara,perangsang pertumbuhan tanaman,agensia hayati, dan dekomposer.PROMI sangat hemat dibandingkan dengan aktivator lain. Dosis PROMI hanya 0,5 kg untuk setiap ton bahan atau setiap 1 m kubik bahan. Harganya pun bersaing dengan aktivator-aktivator lain.Pengomposan dengan menggunakan PROMI,tidak perlu pembalikan,dan untuk beberapa bahan tidak perlu pencacahan. Hanya sekali aplikasi,sehingga bisa lebih ekonomis. Pembalikan hanya diperlukan bila terjadi masalah selama pengomposan,seperti kekurangan air,kekeringan,atau suhu tidak naik.Pencacahan juga hanya diperlukan untuk bahan-bahan yang berukuran besar dan keras.Sedangkan untuk bahan-bahan yang lunak tidak perlu dicacah. Jerami dan sampah berhasil dikomposkan tanpa perlu pencacahan. 




Informasi jika Anda tertarik untuk membeli Promi 

Untuk Daerah Karawang,Promi dapat diperoleh di

Toko "Dwijaya Perkasa"
Jalan Tuparev no 413
Telp (0267) 405374
Faks (0267) 407806
Cinangoh - Karawang






sumber: http://isroi.wordpress.com/







Sabtu, 21 Agustus 2010

Nasib lahan pertanian di Karawang


Seandainya kita berjalan di Karawang,sepanjang mata memandang, kita dapat melihat hamparan sawah.Tetapi sawah yang ada tak lagi hijau semua,bercampur dengan warna kuning dan coklat.Semua ini diakibatkan karena serangan hama wereng coklat dan penyakit kerdil (yang berwarna coklat), penyakit hawar daun (berwarna kuning).Semua ini berlangsung dengan sangat cepat.
Kami sendiri tidak pernah menyangka bahwa kejadiannya seburuk ini.Menurut cerita orang tua,kejadian ini pernah berlangsung pada tahun 1978. Sekarang kejadian yang sama berulang kembali.

Padahal perkiraan serangan hama wereng coklat ini sudah diramalkan oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) di Jatisari pada pertengahan tahun 2009,informasi ini kami dapatkan langsung dari petugas balai tersebut.Ironisnya,informasi yang sangat berharga ini,seolah-olah, tidak sampai kepada para petani di Karawang,terlihat dari ketidaksiapan para petani dalam menghadapi serangan hama ini,dinas pertanian Karawang sendiri,melalui petugas PPL, terlihat sangat tidak sigap dalam membantu para petani.

Tidak ada tindak pencegahan awal yang diambil untuk mengantisipasi hama wereng ini,sehingga korban berjatuhan satu persatu.Sungguh amat disayangkan keterlambatan ini,akhirnya menjelang hari raya Idul Fitri ini,pada kenyataannya banyak kaum petani Karawang yang menangis sedih karena gagal panen.Semua langkah sudah diambil untuk menyelamatkan tanaman padi mereka,baik dengan penyemprotan pestisida yang setiap 5 hari sekali,tetapi semua tidak mampu mengatasinya.Rasa frustrasi dan pasrah dengan ketidakberdayaan,akhirnya membuat sebagian petani,meninggalkan sawahnya,enggan untuk melihat keadaannya.

Entah siapa yang bisa menjawab,mengapa keterlambatan pengambilan tindakan preventif ini terjadi.Yang sudah pasti para petanilah yang jadi korban.Dengan harga pupuk yang tinggi,dengan harga pestisida yang mahal,dengan harapan agar panen dapat berhasil,pada kenyataannya hal pahit yang harus ditelan.Dengan tidak menyalahkan pihak manapun,marilah dalam bulan puasa ini,coba direnungkan langkah apa yang harus diambil untuk setidaknya meringankan beban mereka ke depan.Rencana pengeringan irigasi total  pun,tidak dapat menyelesaikan permasalahan ini.Tetap akan menjadi bom waktu bagi para petani.Kami hanya mampu menyumbangkan tulisan-tulisan mengenai masalah pertanian,tetapi tanpa bantuan dan uluran tangan pihak-pihak yang berwenang,sulit untuk menyebarkannya kepada para petani.Mudah-mudahan kelak ada yang menyambut baik ajakan kami ini.